Things happen for a reason. Allah tidak akan menguji/memberikan beban (taklif) kepada seseorang di luar batas kemampuannya. Therefore, I just want to share a doa and a story of Ummu Salamah that might help lighten the burden/sadness a bit..(muga2 sedikit sebanyak dapat melapangkan dada dan pemikiran..insyaAllah..)
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا
"Sesungguhnya kami ini milik Allah dan kami akan kembali kepadaNya"
"Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah ini dan gantikanlah untukku dengan yang lebih baik daripadanya"
"Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah ini dan gantikanlah untukku dengan yang lebih baik daripadanya"
Tatkala pulang dari perang Uhud, seorang sahabat Nabi s.a.w, Abu Salamah meninggal dunia dan meninggalkan seorang isteri, Ummu Salamah dan anak2. Nabi Muhammad s.a.w telah mengajar satu doa kepada Ummu Salamah (doa di atas), supaya redha dan bersabar dengan kehilangan suaminya. Akhirnya doa Ummu Salamah dimakbulkan dan dipersunting menjadi isteri Nabi s.a.w setelah masa iddahnya selesai.